Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Plunderer Review


Judul  :
Plunderer
Genre :
Action, Ecchi, Fantasy, Shounen
Episode :
24 Episodes
Studio :
GEEKTOYS
Tanggal Rilis :
09 Januari 2020 ( Winter 2020 )
Durasi :
22 Menit per episode
Soundtrack  :
Opening Song 1 - “Plunderer” by Miku Itou
Opening Song 2 - “Kokou no Hikari Lonely dark  by Miku Itou
Ending Song 1 - “Countless days” by Hina
Ending Song 2 - “Reason of Life” by Hina, Lyne Mei, & Nana

A. Plot

Plunderer memiliki latar pada sebuah dunia dimana angka menjadi segalanya dalam kehidupan semua manusia. Eits.. sebentar, jangan langsung ambil kesimpulan ya (´・ω・`). Ini bukanlah anime tentang matematika jadi tenang J. Yang dimaksud dengan angka menjadi segalanya sebab setiap manusia pada plunderer terlahir dengan memiliki angka yang terdapat pada bagian tubuh mereka. Angka tersebut tidak terletak yang posisi sama pada setiap manusia dan tentu lokasi angka tersebut tidak memiliki pengaruh apapun.

Setiap manusia yang terlahir akan memiliki suatu tugas yang dapat dilakukan untuk menaikkan angka tersebut. Namun setiap kali mereka gagal dalam melakukan tugas tersebut, maka mereka dikirim ke abyss yang mana bagi setiap manusia dalam plunderer dikirim ke abyss dapat berarti sama dengan kematian itu sendiri. Angka yang dimiliki oleh setiap orang dalam plunderer juga dapat menjadi penentu status mereka, dimana setiap orang yang memiliki angka rendah harus mematuhi orang dengan angka yang lebih tinggi dibandingkan miliknya.

Anime ini mengambil fokus pada karakter bernama Hina, dimana ibu Hina dikirim ke abyss ketika ia masih kecil. Sebelum dikirim ke abyss, ibu Hina berpesan pada Hina untuk mencari dan memberikan suatu bola kepada sosok yang disebut dengan Legendary Red Baron. Setelah berkelana sekian lama, Hina akhir sampai pada suatu kota kecil. Ketika ia beristirahat, ia bertemu dengan orang mesum bernama Licht yang selalu menggunakan topeng dan kostum aneh yang mana ternyata ia adalah sang Legendary Red Baron yang telah dicari oleh Hina.


Dari segi cerita yang kalian baca di atas ini, tentu penulis yakin ekspektasi kalian pada anime plunderer ini cukup tinggi. Bahkan dari pihak produser menyiapkan episode pertama dari anime ini mendapatkan durasi hingga 40 menit. Jika kalian mencoba mencari pembahasan episode awal dari anime ini, bahkan dapat kalian temukan berbagai respon positif dari para penontonnya. Dimana kekuatan Licht yang overpower dan paha Hina-chan pada episode awal sukses menarik banyak perhatian. Hanya saja, sayangnya kualitas dari anime ini tidak dapat dipertahankan dengan baik.

Dari sisi ecchi tetap tersaji dengan baik sayangnya sisi action benar-benar gagal dipertahankan. Jika kalian mengikuti anime ini, kalian akan mendapati episode pada anime plunderer yang berfokus dimana Licht mengeluarkan seluruh kekuatannya. Hanya saja sayangnya episode tersebut gagal menimbulkan kesan positif bagi penonton plunderer, bahkan jujur saja terasa sangat konyol. Mengingat pada anime ini masih terdapat sejumlah misteri yang belum dipecahkan penulis tetap mempunyai ekspektasi pada plunderer, hanya kesan penulis terhadap plunderer sudah sangat rendah pada saat artikel ini ditulis.

Nilai Plot : 6.0

B. Grafis dan Animasi


Pada grafis anime ini sejauh ini masih dapat dikatakan oke. Tidak ada keluhan yang dari penulis saat melihat grafis dari plunderer. Apalagi dengan adanya paha Hina-chan yang digambarkan dengan baik dan siap untuk memanjakan para kaum adam dengan fetish paha.  


Dari sisi animasi, keluhan penulis hanyalah pada adegan action dimana licht mengeluarkan kekuatan penuhnya yang dapat dikatakan gagal. Meskipun demikian, penulisan beranggapan gagalnya menonjolkan kekuatan penuh Licht lebih diakibat oleh kegagalan penulis script plunderer.

Nilai Grafis dan Animasi : 7.0

C. Characters

Licht Bach


Tokoh utama dari plunderer, sekaligus merupakan salah satu dari Legendary Red Baron. Ia memiliki kekuatan pada spesialis kecepatan, bahkan saking cepatnya ia dapat melompat hingga ke udara.


Licht sendiri pada umumnya memiliki kepribadian yang bejat, bahkan saking bejatnya ia hingga ditakuti oleh para wanita tempat Hina-chan bertemu dengan Lich.


Hina


Hina adalah main heroine pada anime plunderer ini. Ia telah berkelana semenjak kecil demi mencari Legendary Red Baron. Hina juga sering menjadi incaran grepe oleh Licht.


Nana


Nana merupakan pemilik dari kedai yang sempat ditumpangi oleh Licht pada kota dimana Hina pertama kali bertemu dengan Licht. Entah bagaimana, Nana telah diberitahu banyak informasi mengenai Legendary Red Baron oleh Licht.


Jail Murdoch


Megane satu ini merupakan bagian dari militer yang mengejar Licht. Awalnya megane ini sangat menyebalkan tapi seiring berjalannya cerita, ia justru akan cukup membantu dan akrab dengan Licht. Meskipun menyebalkan, ia sangat menjunjung keadilan.



Lyne Mei


Lyne merupakan salah satu dari korban grepe Licht. Ia merupakan bagian dari militer pada suatu kota kecil yang sempat disinggahi Licht. Lyne mengincar Licht agar bisa mendapatkan kenaikan pangkat sehingga memiliki kuasa untuk mengubah model pakaiannya sesuai dengan kemauannya dan keluar dari paksaan dari militer yang mewajibkan penggunaan rok mini.


Pele Poporo


Pele merupakan bawahan dari Lyne. Meski demikian, ia terkadang juga mengerjain Lyne, terutama dalam membantu Licht untuk memuaskan nafsunya.

D. Conclusion

Sebelum memulai bagian kesimpulan, perlu diketahui bahwa plunderer merupakan salah satu karya dari Suu Minazuki, yakni pengarang dari anime lawas populer berjudul Sora no Otoshimono. Pada anime plunderer, ciri khas dari sang pengarang masih dapat kalian rasa pada scene ecchi dan comedi. Hanya saja, sayangnya jalan Suu Minazuki untuk mengulangi kesukses Sora no Otoshimono melalui plunderer sepertinya masih jauh. Plunderer berdasarkan situs myanimelist, bahkan hanya mendapatkan score sebesar 6.2 pada saat artikel ini ditulis. Berbeda jauh dibandingkan seri anime Sora no Otoshimono yang mendapatkan score berkisar 7.5.

Pada episode awal pluderer, sebenarnya anime ini mendapatkan respon yang sangat baik. Bahkan saat pre-air plunderer, banyak penikmat anime dari tanah air yang memberikan respon positif. Sebagai bagian dari anime dengan karakter utama overpower, anime ini sebenarnya memiliki konsep yang menarik. Alur cerita yang masih penuh misteri. Hanya saja, sayangnya dalam adegan action ini kurang terasa mendebarkan bagi penonton. Bahkan ada kalanya pertempuran anime ini terasa konyol. Kekuatan penuh Licht yang ditunggu-tunggu oleh penulis juga malah berakhir dengan kekecewaan. Bahkan kekecewaan itu melebihi nilai positif dari penulis terhadap adegan ecchi dan grafis anime ini.

Nilai Final : 6.5

2 comments for "Plunderer Review"