Assassins Pride Review
Judul :
Assassins Pride
Genre :
Fantasy
Episode :
12 Episodes
Studio :
EMT
Squared
Tanggal Rilis :
10 Oktober 2019 (
Fall 2019 )
Durasi :
24
Menit per episode
Soundtrack :
Opening Song 1 - “Share the light” by Run Girls, Run!
Ending Song 1 - “Ijin-tachi no Jikan” by Melida Angel
A. Plot
Assassins pride bercerita tentang seorang pembunuh bernama Vampir Kufa yang ditunjuk untuk menjalankan misi untuk menyelidiki seorang anak bangsawan bernama Angel Melida, apakah ia memang anak kandung ataukan anak haram dari bangsawan tersebut, apabila ia ternyata anak haram maka ia diperintahn untuk membunuh anak tersebut. Namun seiring bersama beberapa waktu, ternyata Melida bahkan sama sekali belum membangkitkan kekuatan sihirnya. Dan akibat suatu peristiwa, Kufa berubah pikiran dan memutuskan untuk menjadi guru dari Melida.
Langsung pada intinya saja, assassins pride sebenarnya cukup
mengecewakan bagi penulis, meskipun pada awalnya, saat penulis menonton PV dari
anime ini, penulis sempat berekspektasi tinggi. Segi cerita assassins pride
terasa biasa-biasa saja, bahkan terasa tidak ada spesial sama sekali.
Penyebab utama gagal menariknya anime satu ini, dari sudut pandang
penulis, yakni karena konflik terasa biasa-biasa saja. Pada bagian action
setidaknya pada versi anime assassins pride, tidak terasa adanya sesuatu yang
membuat anime ini istimewa, terutama feelnya terasa kurang tersampaikan.
Sementara dari segi fantasi, yang merupakan genre anime ini, juga tidak ada
yang terasa hingga memiliki level menarik.
Nilai Plot :
6.5
B. Grafis
Dari desain karakter hingga latar, dapat dikatakan kualitasnya
biasa, contohnya dapat langsung dilihat pada gambar sample. Yang menjadi fokus,
bagi penulis di sisi animasi assassins pride kurang dapat menyampaikan feel
yang ingin disampaikan pada cerita assassins pride, untuk sisi animasi
sebaiknya pembaca mencoba sendiri karena sulit untuk dijelaskan dalam kata-kata
maupun disampaikan pada cuplikan gambar.
Yang menjadi point positif sebatas karakter-karakter heroine yang
setidaknya masih masuk dalam kategori waifuable.
Nilai Grafis
: 6.5
C. Casts
Vampir Kufa
Kufa merupakan seorang assassins ahli. Sesuai namanya, ia juga
merupakan seorang vampir.
Angel Melida
Melida sering diduga sebagai anak haram, karena sudah menginjak
usia remaja namun belum dapat menunjukkan potensi dapat menggunakan sihir sama
sekali, yang mana dalam assassins pride, apabila keturunan bangsawan, sudah
pasti akan diturunkan pula.
Elise merupakan sepupu dari Melida. Dari segi penggunaan sihir ia
diatas Melida tentunya.
Pricket
Rosetti
Rosetti merupakan guru private Elise. Tentu saja rosetti memiliki
kemampuan yang hebat.
Martillo
Nerva
Nerva merupakan teman sekelas Melida. Ia memiliki kepribadian yang
tsundere.
D. Kesimpulan
Assassins pride setidaknya sebagai daftar tontonan anime fantasi
ketika sudah kehabisan anime yang ini ditonton sebenarnya masih dalam kategori
layak. Namun sebaiknya tidak menaruh ekspektasi yang tinggi agar dapat
menikmati anime ini. Setidaknya dari style penggambaran karakter pada assassins
pride masihlah dalam tahap enjoyable, meskipun sempat terlihat pada beberapa
komunitas anime yang mengeluhkan adanya desain yang tidak konsisten, terutama
dibidang dada karakter perempuan yang umumnya plontos.
Nilai Final :
6.5
Post a Comment for "Assassins Pride Review"