Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Yesterday wo Utatte Review


Judul :
Yesterday wo Utatte
Genre :
Slice of Life, Drama, Romance, Seinen
Episode :
12 Episodes
Studio :
Doga Kobo
Tanggal Rilis :
5 April 2020 ( Spring 2020  )
Durasi :
23 Menit per episode
Soundtrack  :
Ending Song 1 - “Kago no Naka ni Tori” by yourness
Ending Song 2 - “Aoibashi” by Sayuri
Ending Song 3 - “Yesterday wo Utatte


A. Plot


Seri yesterday wo utatte ini merupakan seri anime yang selalu dinanti-nantikan oleh penulis setiap minggu nya. Anime satu ini mengusung tema retro, romance, serta drama (meskipun bagi penulis romancenya tidak terasa). Yang paling menonjol dari anime ini sudah tentu dramanya. Penulis sendiri tidak begitu gemar dengan anime drama, namun untuk yesterday wo utatte, penulis membuat pengecualian karena mampu memberikan kesan tersendiri yang pada beberapa alasan, terasa menarik bagi penulis.


Yesterday wo Utatte berlatar pada masa-masa dimana telepon genggam belum berjaya, anime ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Uozumi lulusan universitas, namun lebih memilih untuk mengambil pekerjaan paruh waktu di suatu minimarket. Meski demikian, kehidupan Uozumi tentu saja tidak berjalan lancar begitu saja. Setiap saat bekerja, Uozumi sering dikunjungi oleh seorang gadis dengan watak periang bernama Haru yang uniknya, ia memelihara seekor gagak. Namun hidup Uozumi tidak sampai disana saja, pada suatu ketika, ia juga mendadak bertemu kembali dengan teman yang ia sukai saat masa-masa perkuliahannya yang bernama Hinako.


Pada sedikit cuplikan cerita yang sudah dipaparkan penulis tentang anime yesterday wo utatte ini, dapat kita sadari bahwa sebenarnya Uozumi bekerja sebagai pegawai minimarket memang disebabkan karena ia tidak memiliki ketertarikkan pada dunia kerja kantoran yang biasanya selalu menjadi incaran dan tujuan orang jepang mengikuti perkuliahan. Agak unik, namun hal ini disebabkan karena Uozumi sendiri masih mencari-cari jati dirinya, dimana hal ini dalam kehidupan sehari-hari, bagi penonton yang sudah menginjak usia dewasa, bukanlah hal yang aneh.

Setelah lulus maupun akan menginjak masa-masa akan lulus dari dunia pendidikan, bagi sebagian orang, wajar semangat yang membara-bara pada masa kecil sudah mulai padam dan terjebak dalam keadaan dimana identitas diri mulai dipertanyakan. Karena anime ini menyenggol topik ini lah menjadi salah satu alasan yang sebelumnya sempat disinggung pada awal pembahasan mengenai penyebab anime ini menarik perhatian penulis.


Hanya saja perlu dicatat, bahwa topik pencarian jati diri tersebut pada anime ini hanyalah sebatas tema yang berjalan berdampingan dengan cerita pada anime yesterday wo utatte, bukan sebagai sebagai topik utama, sehingga jika kalian menonton anime ini yang lebih menonjol adalah sajian cerita mengenai seorang gadis yang berusia lebih muda bernama Haru mendekati tokoh utama, kehidupan sehari-hari Uozumi dengan Haru, hingga kehidupan Uozumi setelah bertemu kembali dengan cinta masa lalunya.

Nilai Plot : 7.5

B. Grafis

Seperti biasa, tidak banyak yang bisa diceritakan pada segi grafis anime ini. Bagi penulis, yang memukau dari segi grafis anime ini terletak pada desain karakter ini yang terbilang langka untuk ditemukan pada anime yang beredar saat ini, tentu dalam artian yang positif. Pembawaan setiap scene dalam yesterday wo utatte sendiri juga unik, sebab pada scene anime ini terkandung unsur cinematologis, yang tentu jarang ditemukan dalam anime manapun. Baik dari segi scene, latar belakang yang digunakan, hingga desain karakter, telah dibawakan dengan kombinasi yang pas sehingga membuat penonton nyaman. Untuk penjelasan lebih jelasnya seperti biasa dapat dilihat pada sample gambar yang penulis sertakan dibawah ini.









Nilai Grafis : 9.0

C. Casts

Uozumi Rikuo


Uozumi merupakan tokoh utama dari yesterday wo utatte. Ia memiliki hobi fotografi, namun dalam anime ini, kalian dapat mengetahui bahwa ia tidak terlalu berminat untuk menekuni lebih jauh bidang tersebut, ia hanya sebatas senang “memainkan” kamera.


Nanoka Haru


Gadis dengan watak periang yang sering mengunjungi minimarket tempat Rikuo bekerja. Haru tinggal sendirian di kota yang sama dengan Rikuo dan bekerja di sebuah cafe bernama Milk Hall. Tentu saja ia memiliki perasaan kepada Rikuo.


Kansuke


Kansuke merupakan gagak periharaan Haru.


Morinome Shinako


Shinako merupakan gadis yang sempat disukai Rikuo semasa kuliah. Shinako saat ini bekerja sebagai seorang guru, yang memang merupakan cita-citanya. Sebagai catatan saja, Shinako merupakan orang yang plin plan.


Hayakawa Rou


Rou merupakan adik dari teman masa kecil sekaligus orang yang pernah disukai oleh Shinako.


Fukuda Takanori


Fukuda merupakan teman akrab dari Rikuo.

D. Kesimpulan

Melihat anime yesterday wo utatte memiliki genre seinen, penulis setuju bahwa anime ini memang cocok ditujukan untuk orang yang sudah berusia dewasa. Namun bukan berarti tidak cocok untuk penonton yang masih remaja, hanya saja dari pendapat penulis, ada beberapa bagian cerita yang mungkin lebih berkesan hanya apabila ditonton oleh orang yang sudah melewati masa remaja.

Terlepas dari masalah segmentasi penonton, yang dapat dikatakan oleh penulis hanyalah bahwa anime ini telah dirancang dengan matang, baik dari segi cerita, hingga animasi yang, maupun suasana.

Nilai Akhir : 8.25

Post a Comment for "Yesterday wo Utatte Review"