Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hoshiai no Sora Review

Judul :
Hoshiai no Sora (Stars Align)
Genre :
Drama, School, Slice of Life, Sport
Episode :
12 Episodes
Studio :
8bit
Tanggal Rilis :
11 Oktober 2019 ( Fall 2019 )
Durasi :
24 menit per episode
Soundtrack :
Opening Song – “Suisou” by Megumi Nakajima
Ending Song – “Kago no Naka no Bokura wa” by AIKI from bless4

 

A. Plot

Hoshiai no Sora adalah anime yang memiliki genre utama olahraga, yaitu soft-tennis. Diceritakan bahwa klub soft-tennis laki-laki sedang berada di ujung tanduk pembubaran karena mereka selalu kalah dan tidak pernah lagi meraih prestasi yang memuaskan. Shinjou Toma adalah ketua klub soft-tennis yang mencoba merekruit anggota baru untuk meningkatkan kekuatan dari klub itu sebagai solusinya. Toma yang kebetulan bertemu dengan Katsuragi Maki, yang merupakan teman masa kecil Toma di tempat Toma bersekolah saat ini. Maki adalah murid pindahan baru yang mulai bersekolah pada saat itu.

Seketika bertemu dengan Maki, Toma langsung mengajak Maki untuk bergabung dengan klub soft-tennis. Namun, sayangnya ditolak mentah-mentah oleh Maki. Tetapi Toma tidak menyerah, dia terus mengajak Maki untuk bergabung. Pada akhirnya Maki pun menyerah dan memberikan persyaratan kepada Toma agar membayarnya dengan uang tunai setiap bulan kalau Toma ingin Maki bergabung dengan klub soft-tennis laki-laki.

Kesan menonton anime ini sebenarnya agak aneh. Menurut saya, seharusnya anime ini berfokus pada olahraga soft-tennis, tapi rasanya konsep soft-tennis ini tidak terlalu menonjol dan terkesan seperti sub-genre. Hal yang menonjol dalam anime ini adalah unsur dramanya. Dimana konflik antara tiap anggota klub soft-tennis laki-laki dengan orang tua mereka masing-masing. Terutama pada bagian episode terakhir itu bikin geregetan gajenya (LoL).

Konflik setiap anggota klub soft-tennis laki-laki ini terasa tidak natural, terkesan seperti di paksakan sehingga bukannya terlihat bagus, malah terlihat aneh dan cukup menjengkelkan. Di lain pihak, hal-hal yang berkaitan dengan soft-tennis malah tidak terlalu menonjol dan hanya di perlihatkan sekilas. Seperti pada saat pertandingan soft-tennis berlangsung, di garap dengan tergesa-gesa dan kesannya terburu-buru untuk segera di selesaikan.

Nilai Plot : 6.5


B. Grafis dan Animasi








Pada bagian grafis dan animasi, bisa di bilang cukup bagus tapi tidak maksimal. Visual yang di gambarkan lumayan halus dan bersih. Untuk bagian shading dan bakcground sudah cukup baik dan cukup detail. Untuk animasinya sendiri tidak terlihat cukup baik. Terutama pada saat adegan pertadingan soft-tennis, gerakan antar karakter terlihat sedikit kaku dan monoton. Seperti banyaknya frame yang di ulang-ulang dan terlihat sama.

Nilai Grafis dan Animasi : 7.5


C. Casts

Shinjou Toma

Shinjou Toma adalah ketua dari klub soft-tennis laki-laki. Dia memiliki sifat yang keras kepala dan cukup tegas pada timnya.


Katsuragi Maki

Berkebalikan dengan Toma, Katsuragi Maki memiliki sifat yang yang acuh tak acuh. Di balik sifatnya yang cukup cuek itu, dia memiliki kemampuan fisik dan reflek yang sangat bagus (OP ni orang LoL)

 

Asuka Yuuta

Asuka Yuuta adalah teman baik Toma. Dia memiliki sifat yang lembut seperti perempuan (bahkan Yuuta sendiri tidak percaya kalau dia laki-laki). Yuuta adalah manager dari klub soft-tennis laki-laki.


Mitsue Kanako

Mitsue Kanako adalah teman sekelas Toma dan Maki. Dia ahli dalam menggambar. Kanako sering mengunjungi dan melihat kegiatan latihan klub soft-tennis laki-laki.

 

Takenouchi Shingo, Soga Tsubasa, Ishigami Taiyou, Tsukinose Nao

Mereka berempat adalah anggota dari klub soft-tennis laki-laki. Shingo berpasangan dengan Tsubasa, sedangkan Taiyou berpasangan dengan Nao.


Ameno Itsuki & Futsu Rintaro

Itsuki dan Rintaro merupakan pasangan dalam klub soft-tennis laki-laki. Selain itu, Rintaro merupakan wakil ketua dari klub soft-tennis laki-laki.

 

Sakurai Takayuki

Sakurai Takayuki adalah guru penasehat dari klub soft-tennis laki-laki.


D. Kesimpulan

Menilai dari keseluruhan 12 episode, menurut saya pribadi bisa di bilang pengarang dari anime ini berusaha menggabungkan genre sport dan drama yang hasilnya membuat sebuah miss-concept dari anime ini. Pada awalnya, penonton akan mengira anime ini hanya berpusat pada olahraga soft-tennis, namun kenyataannya anime ini lebih berat ke unsur drama keluarga yang sepertinya sedikit di paksakan. Sehingga keseruan dan keasyikan menonton menjadi berkurang karena adanya konflik-konflik yang sebenarnya tidak di perlukan.

Nilai Final : 7.0

Post a Comment for "Hoshiai no Sora Review"